the silent autumn

then... the autumn breeze finally blow the gloomy and despair heart

Thursday, April 27, 2006

Bunga

Langit gelap
Nuansa malam, kelam
Rintik hujan, membumi
Romansa alam, bergaung
 
Dia wanita
Sebuah rusuk yang terbagi
Warna yang merona
Bunga menanti ’tuk mempesona


Jakarta,26 February 2006

Monday, April 17, 2006

Dinding Keyakinan

Putih
Serapuh ranting dahan cemara
Bergantung pada serangkaian tanda-tandaNya
Bertaburkan panah-panah asmara surga

Hitam
Sekokoh besi berlapis baja abadi
Mengharap pada sebuah pintu yang terbuka
Meski sedikit saja

Dimana?
Terdapat dinding keyakinan
Tersemburat khayal yang menyata
Tersirat asa yang terjawab


*) Mungkin, di sebuah tempat di palung hati, di setiap mimpi di malam-malam penuh kerlipan gemintang... :)

If You Forget Me

I want you to know
one thing.

You know how this is:
if I look
at the crystal moon, at the red branch
of the slow autumn at my window,
if I touch
near the fire
the impalpable ash
or the wrinkled body of the log,
everything carries me to you,
as if everything that exists,
aromas, light, metals,
were little boats
that sail
toward those isles of yours that wait for me.

Well, now,
if little by little you stop loving me
I shall stop loving you little by little.

If suddenly
you forget me
do not look for me,
for I shall already have forgotten you.

If you think it long and mad,
the wind of banners
that passes through my life,
and you decide
to leave me at the shore
of the heart where I have roots,
remember
that on that day,
at that hour,
I shall lift my arms
and my roots will set off
to seek another land.

But
if each day,
each hour,
you feel that you are destined for me
with implacable sweetness,
if each day a flower
climbs up to your lips to seek me,
ah my love, ah my own,
in me all that fire is repeated,
in me nothing is extinguished or forgotten,
my love feeds on your love, beloved,
and as long as you live it will be in your arms
without leaving mine.


Pablo Neruda

*) Sometimes, we met someone just to learn. Not to be with. Then you gonna meet your 'real' someone after you learn a lot in the past and appreciate your 'real' him/her greater than one before.

**) I love this poem so much that was made by Pablo Neruda who live in the era of 1904-1973. This poem kinda 'slow-but-sure' thingy. Read it deep then you will find how deep is this poem mean to be.

Friday, April 14, 2006

Kalau

Kalau saja dinding pekat bisa bicara
Maka mungkin aku 'kan berkali diusirnya
Kalau saja gemuruh angin bisa berkata
Maka mungkin aku 'kan bercanda dengannya

Kalau hati ini bukan milik siapa
Maka segera aku 'kan berpaling
Kalau rasa tak ada yang punya
Maka tergesa aku 'kan berlari

Kalau bisa ku raih angkasa
Maka biar ku tinggal sabana
Kalau bisa ku gapai nirwana
Maka biar ku lepas dunia

Kalau....


Melbourne, 22 October 2003

Biar

Biar rasa ini untuk angin
Biar emosi mengangkasa
Biar logika tak bicara
Biar rindu tak berbalas


Melbourne, 15 October 2003

Bila Ku Jatuh Cinta

Allahu Rabbi
Aku minta izin
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Jangan biarkan cintaku untukMu berkurang
Hingga membuat aku lalai akan adanya Engkau

Allahu Rabbi
Aku punya pinta
Bila suatu saat aku jatuh cinta, penuhilah hatiku
Dengan bilangan cintaMu yang tak terbatas
Biar rasaku padaMu tetap utuh

Allahu Rabbi
Izinkanlah
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Pilihkanlah untukku
Seseorang yang hatinya penuh dengan kasihMu
Dan membuatku semakin mengagumiMu

Allahu Rabbi
Bila suatu saat aku jatuh hati
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan
Untuk lebih mendekati cintaMu

Allahu Rabbi
Pintaku yang terakhir adalah
Seandainya aku jatuh cinta
Jangan pernah Kau palingkan wajahMu
Anugerahkanlah aku cintaMu
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu


(unknown)

*) this poem is not mine but I love this poem so much... I wanna be that 'Aku' :)

Untuk Apalagi?

Cinta adalah rangkaian pesona hidup
Cinta adalah getaran senada dari gelombang rasa jiwa
Cinta terpahat unik di hati setiap insan
Cinta, selain cinta padaNya, tidak ada yang abadi

Dan ketika sebuah cinta dihadapkan pada sebuah pilihan
Dan ketika sebuah pilihan terlalu sulit untuk dibuat
Padahal bila sebuah cinta memang tulus
Maka jawabnya bahkan tak perlu dipikirkan
Karena hati sudah menjawab

Lantas...
Buat apalagi sebuah kisah dilanjutkan
Buat apalagi sebuah cinta terus dipertahankan
Buat apalagi sebuah kesetiaan diagungkan

Sudahlah...
Sudah waktunya untuk bangkit
Sudah waktunya menyalakan kembali cinta yang tersudut di ruang tanpa cahaya ini
Sudah waktunya untuk menegakkan sebuah monumen cinta

-untukku yang akan bangkit kembali-


Melbourne, 6 January 2005

Ever Love

It is not easy to ever love someone
It never chusy to let them go from your life

Love is about trying hard
Love is again about sacrificing
Love is always need an understanding
Love is a never ending story line

Damn love!
Why love?

-me-


Melbourne, 8 January 2005

Broken

Have you ever feel that you alone?
Have you?

Have you ever feel that you are something yet nothing?
Have you?

Have you ever once feel so low, damn low?
Have you?

Have you ever feel that everyone move on except you?
Have you?

I am down
I am broken
And I am down
And broken

Oh life...


Jakarta, 11 May 2005

Yang Berlangit Ungu

Ada yang indah
di suatu malam yang teriring rintik hujan
Ada yang hilang
dan terasa mendalam

Itukah yang ternama
kesendirian jiwa?
Ataukah hanya
kehampaan rasa tanpa makna?

Ada yang anggun
di suatu malam yang berlangit ungu
Ada yang tercuri
dari dingin yang kelam tanpa bulan

Hanya luapan rindu
yang tenggelam dalam hembusan nafas
Hanya sebuah tanya
yang tersimpan erat tanpa jawab


Jakarta, 15 June 2005
7:58 pm

*Inspired by: The drizzle of the night. Jakarta yang hujan terus seharian. Jakarta yang macet terus seharian karena air yang "menggenang" dimana-mana. Malam yang kelam. Langit yang selalu membangkitkan inspirasi untuk dibikin puisi/prosa. Dan kesendirian.

**Thanks to Ridwan Hasibuan, for making this poem such a beautiful song... :)

batas

dua sisi
yang berbatas
satu hati
tak terbalas

nestapa menyapa
asa tak tergapai
haruskah raih
kesetiaan abadi

cukup kan
sampai disini
kisah kita
di batas ini

selamat tinggal
yang datang
pasti pergi
selamanya

-di batasku, memori-


Jakarta, 7 September 2005

Ingin Nyata

Aku jauh
Aku cuma laksana angin
Yang bersuara namun tak berupa

Aku ingin hidup
Berpadu menjelajah samudra biru

Aku ingin nyata
Berbagi kesejukan bersama

Aku lara
Mencoba menepis himpitan rindu dan sengatan duka

Ku rasa aku tak akan mampu


Melbourne, 13 May 2004
01:12 AM

Kemudian... Tersenyumlah

Adakah hati
Yang mengingkarkan waktu demi masa lalu
Adakah rasa
Yang menguapkan dusta dengan kata-kata

Mengangkasa dahaga akan cinta
Membumi menenggelamkan semua duka
Lemah...
Seakan tak kuasa, mendera...

Tak perlu mensedekahkan bening cita
Diam saja
Telan dalam-dalam derita
Atau hanguskan sekalian

Muram tak ada guna
Senyum mungkin menghangatkan relung
Kemudian...
Senyumlah untuk dunia, meskipun bukan untukmu


Melbourne, 29 October 2004
08:56 PM

Rain of Heaven

You...
I found you so beautiful
A part of me saying you
You are for me

Me...
Search me for your other half
You will find me
God knows you will

And I feel you
Right here inside of me
And again I feel you
Like the rain from heaven


Jakarta, 12 February 2006
*) To my other half... Where are you? :)

The End of The New

The unalive never die
Just like the air
The alive will end up death
Just like me... a merely human being

Then I see you...
My immortal
A love that live
A truth that undie

And I miss you...
In the way I never understand
Love work out unpredictable
Truth reveal unadjusted

I start to fall...
Yet... I am not ready to let go
For me is you
And I for you

Look above the sky...
As I see you
Look beyond the cloud...
And you see me

Thursday, April 13, 2006

Lorong

Nuansa malam terlanjur mencintamu
Secercah langit sore terlalu berharap padamu
Ada kekuatan yang bergejolak... rapat mendesak
Tapi ada letupan kecil berkata bukan
Bukan dia untukmu

Apalah daya tanpa do'a
Apalah harap tanpa sambutan bergayut
Kerinduan menancap dalam
Keraguan mendorong tanpa mau berkompromi

Ribuan kalimat pinta terucap
Disetiap sujud-sujud panjang tengah malam
Apakah dia?
Sesosok do'a yang kupanjatkan pada-Mu yaa Rabb...

Setiap lorong ada akhir
Setiap jalan ada ujung
Lorong kita masih gelap
Jalan kita belum sampai ujung

Kutunggu saat-saat do'a kita bertaut
Kunanti saat kata-kata terbukti nyata
Bukan salahmu
Juga bukan inginku
Hanya jalan kita harus begini

*) Aku, seperti juga kau, tak pernah tahu bagaimana cerita kita akan berakhir... Bahkan aku, begitu juga kau, tak pernah tahu apakah awal cerita harus dimulai...

Wednesday, April 12, 2006

A Welcome Note

First of all, welcome to my newest blog. Me myself can't even tell how many blog that I actually have, ever have, ever manage or even just ever log in to. Well, it's just me... Always curious to the new exposure. But this time, I wanna make this blog unique. This blog will only capture my side as someone who love making poems. The language will be both Indonesia and English. Though, I am very looking forward to learn other language. Pray for me for extra money and excess time... *Hehehe... ;p

Then I suddenly think, hmmm... I wanna have one too...!!! So, here it is the born of the new blog of mine... Please, enjoy... :)

*All poems are under copyright of Oktariza Muchfianagari. All poems unless stated otherwise are made by Oktariza Muchfianagari a.k.a chicha, chica, cicha, cica :)